Panas? Makan Sambal Solusinya

30-panas_makanlah_sambalSAMBAL dan makanan pedas biasanya terdapat di negara-negara beriklim panas. Padahal, menyantap hidangan yang mengandung cabai atau lada membuat kita berkeringat dan kegerahan. Mengapa bisa seperti itu? Saat cuaca sedang terik, biasanya kita mendinginkan diri dengan makan es krim atau meminum air es. Begitu pula saat udara dingin, kita lebih suka menyantap makanan berkuah panas dan pedas lainnya. PadahalĀ  menurut ilmuwan, justru makanan pedaslah yang mampu menurunkan suhu tubuh kita, bukan minuman dingin. “Apapun makanan yang lebih dingin dari suhu tubuh awalnya akan menghasilkan efek menyejukkan secara sistemik,” ujar Gerard E. Mullin, direktur gastroenterology di Johns Hopkins Hospital, kepada The Seattle Times. Meski begitu, efeknya hanya 15-20 menit sebelum es krim menghasilkan efek sebaliknya. Bagian tubuh yang bersentuhan dengan es krim menjadi dingin karena panasnya dipindahkan ke es krim. Namun, setelah proses pencernaan berjalan, suhu tubuh meningkat. Pasalnya, tubuh bekerja mencerna dan menyerap nutrisi dari es krim sekaligus menyimpan kalori. “Tubuh akan merespon hilangnya energi atau panas dengan meningkatkan aliran darah ke daerah yang dingin tadi. Hasilnya, suhu tubuh akan kembali seperti semula (37 C),” tambah Barry G. Swanson, profesor dan ketua Food Science and Human Nutrition di Washington State University. Bagaimana dengan makanan pedas? Mungkinkah makanan ini justru dapat mendinginkan tubuh? Meski terdengar tidak logis, jawabannya adalah iya. Menurut Luke LaBorde, profesor ilmu pangan di Penn State University, fenomena ini dinamakan gustatory facial sweating. Efek sambal berkebalikan dengan es krim. Makanan pedas membuat tubuh terasa hangat lalu berangsur-angsur menjadi sejuk. “Panas setelah memakan makanan pedas membuat tubuh berkeringat. Saat angin bertiup mengenai tubuh kita, suhu tubuh menjadi dingin karena penguapan,” jelas Swanson. Makanan pedas juga dapat mempercepat aliran darah ke kulit sehingga kulit memerah. Peningkatan aliran darah di area tubuh tertentu mengakibatkan naiknya suhu. Setelah kulit tak lagi memerah, Anda akan merasa sejuk. (dedi/berbagai sumber)**

Mengapa Kita bisa Merasakan Pedas ?

30-mengapa_bisa_merasa_pedasMASIH ingat pelajaran biologi di sekolah tentang sensor rasa yang ada di lidah? Di sana disebutkan rasa manis berada di ujung, asin di samping, asam di tepi, dan pahit di bagian pangkal. Lalu di mana letak rasa pedas? Ternyata pedas bukanlah suatu rasa. Pantas kiranya tidak ada distribusi reseptor pedas di lidah kita. Lantas apa sebenarnya pedas itu? Pedas merupakan suatu sensasi panas dan terbakar yang diterima oleh ujung saraf lidah yang disebut papila. Cabai atau makanan yang menyebabkan sensasi pedas adalah makanan yang mengandung suatu senyawa bernama capsaicin. Semakin banyak capsaicin yang kita makan, kita akan semakin merasa pedas. Lalu, bagaimana capsaicin ini memengaruhi lidah kita dan menyebabkan kita kepedasan? Capsaicin yang merupakan suatu partikel ini akan berikatan dengan reseptor yang ada di papila lidah kita. Capsaicin dapat berikatan dengan papila lidah yang mana saja, tak selalu di bagian ujung, samping, atau pangkal. Jadi, tidak ada hubungannya kalau orang bilang makan cabai di pinggir lidah saja biar tidak pedas. Menurut madsci.org, makin banyak papila yang berikatan dengan capsaicin, makin terasa pula sensasi pedas yang kita dapatkan. Lalu, jika pedas bukan suatu rasa, bagaimana kita bisa ‘merasakan’ sensasi itu? Jadi ketika capsaicin itu sudah berikatan dengan papila lidadia akan mengirimkan signal pada otak di mana signal itu sama persis dengan signal ketika kita kepanasan dan nyeri. Sehingga otak kita menangkapnya, kita sedang merasakan panas atau sakit di lidah kita yang sebenarnya ‘panas’ atau ‘sakit’ itu tidak ada. Begitulah mengapa kita menganggap ada rasa pedas. Jika Anda ditanya bagaimana rasa makanannya, masihkah menjawab terasa pedas?? (dedi/berbagai sumber)***