isi ulang baterai dengan gelombang elektromagnetik

21-isi_ulang_bateraiMAHASISWA dari University of the Arts in Bremen, Jerman, Dennis Siegel berhasil membuat sebuah prototype sebuah alat isi ulang baterai yang memanfaatkan gelombang elektronikmagnetik. Alat ini mampu melakukan isi ulang baterai kecil tipe AA di dalamnya ketika berada di area yang terdapat gelombang elektronikmagnetik dan bila gelombang tersebut cukup besar untuk mengisi ulang baterai, lampu LED berwarna merah akan menyala. Dikutip Gizmag, alat berbentuk kotak ini dilengkapi dengan magnet di bagian belakang sehingga ketika kita menemukan sumber gelombang elektronikmagnetik seperti di microwave maka kita bisa menempelkannya di microwave. Kendalanya memang tetap pada daya listrik yang dihasilkan sehingga tidak heran alat ini hanya mampu mengisi ulang baterai kecil tipe AA. Namun kemungkinan ke depannya teknologi yang disebut Electromagnetic Harvester bisa isi ulang baterai yang kapasitasnya jauh lebih besar. (dedi/berbagai sumber)**

isi ulang baterai dari gelombang elektromagnetik

29-isi_ulang_bateraiMAHASISWA dari University of the Arts in Bremen, Jerman, Dennis Siegel berhasil membuat sebuah prototype sebuah alat isi ulang baterai yang memanfaatkan gelombang elektronikmagnetik. Alat ini mampu melakukan isi ulang baterai kecil tipe AA di dalamnya ketika berada di area yang terdapat gelombang elektronikmagnetik dan bila gelombang tersebut cukup besar untuk mengisi ulang baterai, lampu LED berwarna merah akan menyala. Dikutip Gizmag, alat berbentuk kotak ini dilengkapi dengan magnet di bagian belakang sehingga ketika kita menemukan sumber gelombang elektronikmagnetik seperti di microwave maka kita bisa menempelkannya di microwave. Kendalanya memang tetap pada daya listrik yang dihasilkan sehingga tidak heran alat ini hanya mampu mengisi ulang baterai kecil tipe AA. Namun kemungkinan ke depannya teknologi yang disebut Electromagnetic Harvester bisa isi ulang baterai yang kapasitasnya jauh lebih besar. (dedi/berbagai sumber)**

Baterai Terbuat dari Virus

29-baterai_dari_virusTim peneliti di Massachusetts Institute of Technology membuat sebuah lompatan besar untuk baterai. Mereka memanen talenta konstruksi virus-virus mikroskopis (virus M13) untuk menciptakan baterai ultra-mini yang berumur ultra-panjang. Dengan memanipulasi beberapa gen, tim ilmuwan yang terdiri dari Angela Belcher, Paula Hammond, dan Yet Ming Chiang, mampu mengelabui organisme bersel tunggal itu untuk tumbuh dan membelah diri ke dalam fungsi alat elektronik. Dalam penelitiannya, tim dari MIT mengubah informasi genetik selubung protein virus sehingga mengumpulkan molekul-molekul kobal oksida dan emas. Virus-virus yang menjadi bermuatan negatif itu lalu disusupkan diantara polimer yang bermuatan sebaliknya untuk membentuk lembaran yang lentur dan sangat tipis. Hasilnya menjelma sebagai lapisan film kaya virus dan berperan sebagai anoda, seperti yang dimuat dalam laporannya dalam Jurnal Science edisi terbaru. Kobal dipilih sebagai unsur metal oksida karena dianggap memiliki kapasitas memuat energi yang sangat baik. Kerapatan energi yang dimilikinya bisa dua sampai tiga kali lebih tinggi daripada baterai yang ada saat ini dengan ukuran dan bobot yang sama. “Penambahan unsur emas akan lebih meningkatkan lagi kerapatan energi itu,” kata Belcher, ketua tim. (dedi/berbagai sumber)***